Assalaamu'alaikum, gimana kabarnya hari ini good readers. Sudah dipertengahan juli nih semoga masih sehat semua yaa.
Oke pembaca yang budiman dan para pencari ilmu, disini saya akan sedikit berbagi mengenai hasil resume saya tentang Konsep-konsep dalam Penelitian Kuantitatif, yang di dalamnya berisi materi tentang variabel dan definisi operasional, data dan skala pengukuran, populasi dan sampel, dsb.Langsung saja ya dibaca, semoga membantu :)
Oke pembaca yang budiman dan para pencari ilmu, disini saya akan sedikit berbagi mengenai hasil resume saya tentang Konsep-konsep dalam Penelitian Kuantitatif, yang di dalamnya berisi materi tentang variabel dan definisi operasional, data dan skala pengukuran, populasi dan sampel, dsb.Langsung saja ya dibaca, semoga membantu :)
- Variabel dan definisi operasional
Dalam setiap penelitian pasti terdapat variabel penelitian.
Jumlah variabel penelitian bisa hanya satu namun juga bisa lebih dari satu.
Variabel penelitian pada hakikatnya merupakan konsep yang nilainya ingin
diketahui oleh peneliti. Tidak sedikit variabel yang terlibat dalam suatu
penelitian sifatnya abstrak, dalam arti tidak jelas wujud dan ukurannya,
sehingga sulit juga ditentukan nilainya.
Menurut Sugiyono (2009:60), variabel penelitian pada dasarnya
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya.
Meneliti
adalah mencari data yang teliti/akurat. Untuk itu peneliti perlu menggunakan
instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua
fenomena ini disebut variabel penelitian. Variabel-variabel dalam ilmu alam
misalnya panas, maka instrumennya adalah calorimeter, variabel panjang
maka instrumennya adalah mistar (meteran), variabel berat maka instrumennya
adalah timbangan berat. Sedangkan instrumen penelitian dalam bidang sosial,
khususnya bidang pendidikan yang sudah baku sulit ditemukan. Untuk itu,
peneliti harus mampu membuat instrumen yang akan digunakan untuk penelitian.
Menetapkan variabel-variabel yang diteliti. Dari variabel-variabel tersebut
diberikan definisi operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indikator yang
akan di ukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir
pertanyaan atau pernyataan.
Definisi operasional variabel adalah proses penentuan ukuran suatu
variabel, maka tidak semua
variabel penelitianharus disusun
definisi operasionalnya . Misalnya penelitian yang tujuannya
adalah ingin mengetahui pengaruh iklan terhadap volume penjualan. Iklan adalah
variabel bebas dan volume penjualan adalah variabel tergantung. Dari dua
variabel tersebut yang perlu dilakukan pengukuran – artinya disusun variabel
operasionalnya – adalah volume penjualan. sedangkan variabel “iklan” tidak
perlu.
- Data dan skala pengukuran
Data merupakan suatu bahan yang masih mentah yang membutuhkan
pengolahan lebih lanjut sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik
kuantitatif maupun kualitatif yang menunjukkan suatu fakta (Riduwan.2009:5).
Pada konteks penelitian data bisa diartikan sebagai
keterangan tentang variabel pada beberapa objek. Data memberikan keterangan
tentang objek-objek dalam variabel tertentu.
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang
digunakan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,
sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan
data kuantitatif.
Dengan skala pengukuran, maka nilai variable
yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka,
sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif. Selanjutnya dalam
pengukuran sikap, sikap sekelompok orang akan diketahui termaksud gradasi mana
dari suatu gejala sikap. Macam-macam skala pengukuran dapat berupa: skala
nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio. Dari skala pengukuran
itu akan diperoleh data nominal, ordinal, interval dan rasio.
- Populasi dan sampel
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau
individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan- satuan
tersebut dinamakan unit analisis, dan dapat berupa orang-orang,
institusi-institusi, benda-benda, dst. (Djawranto, 1994 : 420).[1]
Sampel atau contoh adalah sebagian dari populasi yang
karakteristiknya hendak diteliti (Djarwanto, 1994 : 43). Sampel yang baik, yang
kesimpulannya dapat dikenakan pada populasi, adalah sampel yang bersifat
representatif atau yang dapat menggambarkan karakteristik populasi.[2]
- Instrumen penelitian dan pengujian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan
pengukuran terhadap fenomena sosial maupun
alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih
tepat kalau dinamakan membuat laporan
dari pada melakukan penelitian. Namun demikian
dalam skala yang paling rendah laporan
juga dapat dinyatakan sebagai bentuk penelitian
(Emory, 1985).[3]
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan
pengukuran, maka harus ada alat ukur yang
baik. Alat ukur penelitia disebut instrumen
penelitian.
Apabila kita katakan bahwa untuk memperoleh
data kita gunakan metode wawancara, maka
didalam melaksanakan pekerjaan wawancara ini,
pewawancara menggunakan alat bantu.
Secara minimal alat bantu tersebut berupa
ancer-ancer pertanyaan yang akan ditanyakan
sebagai catatan, serta alat tulis untuk
menuliskan jawaban yang diterima. Ancer-ancer ini
disebut pedoman wawancara. Oleh karena pedoman
wawancara ini merupakan alat bantu,
maka disebut juga instrumen pengumpulan data. dengan
demikian jika menggunakan
metode wawancara, instrumennya adalah pedoman
wawancara.[4]
Secara
garis besar alat evaluasi dalam pengumpulan data ada 2 macam, yaitu tes dan non
tes
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur)
itu valid. Valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Meteran yang valid dapat
digunakan untuk mengukur panjang dengan
teliti, karena meteran memang alat untuk
mengukur panjang. Meteran tersebut menjadi
tidak valid jika digunakan untuk mengukur
berat. Instrumen yang reliabel adalah instrument
yang bila digunakan beberapa kali untuk
mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan
data yang sama.
Dengan menggunakan instrumen yang valid dan
reliabel dalam pengumpulan data, maka
diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid
dan reliabel.
Instrumen yang reliabel belum tentu valid.
Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk
pengujian validitas instrumen. Oleh karena itu
walaupun instrumen yang valid umumnya
pasti reliabel, tetapi pengujian reliabilitas
instrumen perlu dilakukan.
Pada dasarnya terdapat dua macam instrumen,
yaitu instrumen yang berbentuk test untuk
mengukur prestasi belajar dan instrumen yang
non-test untuk mengukur sikap.
Instrumen yang valid harus mempunyai validitas
internal dan eksternal. Instrumen yang
mempunyai validitas eksternal bila kriteria
didalam instrumen disusun berdasarkan fakta
fakta empiris yang telah ada. Kalau validitas
internal instrumen dikembangkan menurut
teori yang relevan.
Penelitian yang mempunyai validitas internal, bila
data yang dihasilkan merupakan fungsi
dari rancangan dan instrumen yang digunakan. Instrumen
tentang kepemimpinan akan
menghasilkan data tentang kepemimpinan, bukan
motivasi. Penelitian yang mempunyai
validitas eksternal bila, hasil penelitian
dapat diterapkan pada sampel yang lain, atau hasil
penelitian itu dapat digeneralisasikan.
·
Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Pengujian Validitas Instrumen
a. Pengujian Validitas Konstruksi (construct
validity)
b. Pengujian validitas isi (Content
validity)
c. Pengujian validitas eksternal
·
Pengujian reliabilitas Instrumen
a. Test-retest
b. Ekuivalen
c. Gabungan
d. Internal Consistency.[5]
Referensi:
Kuntjojo, Metode Penelitian, 2009 : hlm 32.
Sukmadinata, N.S. (2013). Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Ibid hal:148
Riduwan.2009. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian.Bandung:
Alfabeta.
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur
penelitian, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2013, Hal 192
Footnote:
[1] Metode Penelitian Drs. Kuntjojo,
2009 : hlm 32.
[2] Metode Penelitian Drs. Kuntjojo,
2009 : hlm 33.
[3] Ibid hal:148
[4] Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian, PT Rineka
Cipta, Jakarta, 2013, Hal 192
[5] Prof. Dr.Sugiyono, Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2013, hal 121-132
Oke good readers, itu sedikit resume dari makalah yang sudah saya buat mengenai Konsep-konsep dalam Penelitian Kuantitatif dan dipisahkan inti-intinya saja.
Apabila ada pendapat yang lebih konkrit boleh dibagikan disini.
Semoga bermanfaat.
Comments
Post a Comment