Halo Good Readers, jumpa lagi kali ini saya akan membagikan salah satu contoh makalah tentang penyiaran nih dan juga tahapan produksi siaran langsung kaya gimana si dan juga pengertian-pengertiannya. Langsung aja berikut adalah tahapan-tahapan penyiaran dan produksi yang sudah saya kumpulkan dari berbagai referensi, silakan membaca :)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tahapan Perencanaan
Pengertian perencanaan menurut William H. Newman dalam bukunya berjudul Administrative Action dengan gamblang menyatakan bahwa perencanaan adalah penentuan terlebih dahulu apa yang dikerjakan (planning is deciding in advance what is to be done).[1]
John Friedmann dalam bukunya yang berjudul Planning in the Public Domain: Knowledge to Action (1987), dinyatakan bahwa pengertian perencanaan selalu mengandung empat unsur utama, yaitu: (1) perencanaan adalah sebuah cara untuk memikirkan persoalan-persoalan sosial ekonomi; (2) perencanaan selalu berorientasi ke masa depan; (3) perencanaan memberikan perhatian pada keterkaitan antara pencapaian tujuan dan proses pengambilan keputusan; dan (4) perencanaan mengedepankan kebijakan dan program yang komprehensif.[2]
Perencanaan Program
Sebagaimana dikemukakan Pringle Star dan rekannya mengenai perencanaan program bahwa: Program planning involves the develop ment of short-, medium-,and long range plans to permit the station to attain its programing and financial objectives. Ini berarti perencanaan program mencakup pekerjaan mempersiapkan rencana jangka, pendek, menengah dan jangka panjang yang memungknkan stasiun penyiaran untuk mendapatkan tujuan program dan tujuan keuangannya.
Pada stasiun radio ataupun televisi perencanaan program mencakup pemilihan format dan isi program yang dapat menarik dan memuaskan kebutuhan audiens yang terdapat pada suatu segmen audiens berdasarkan demografi tertentu. Perencanaan program juga mencakup mencari penyiar yang memiliki kepribadian dan gaya yang sesuai dengan format yang sudah di pilih stasiun bersangkutan. Perencanaan program biasanya menjadi tanggung jawab manajemen puncak pada stasiun penyiaran, utamanya manajer program dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan manajer pemasaran dan juga manajer umum.
Merencanakan dan memilih program merupakan keputusan bersama antara depertemen program dan departemen pemasaran. Kedua bagian ini harus bahu-membahu menyusun strategi program terbaik. Dalam menjalankan tugasnya bagian program harus mampu melakukan peneltian (riset) terhadap selera audien sebelum membeli suatu program.
Perencanaan program pada dasarnya bertujuan memproduksi atau membeli program yang akan ditawarkan kapada pasar audien. Dengan demikian, audien adalah pasar karenanya setiap media penyiaran yang ingin berhasil harus terlebih dahulu memiliki rencana pemasaran strategis yang berfungsi sebagai panduan dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki. Dalam merencanakan suau program siaran ada beberapa hal yang perlu di lakukan, yaitu:
a.) Analisis dan strategi program
Strategi pemasaran ditentukan berdasarkan analisis situasi, yaitu suatu studi terinci mengenai kondisi pasar audien yang dihadapi stasiun penyiaran beserta kondisi program yang tersedia. Berdasarkan analisis situasi ini, media penyiaran mencoba memahami pasar audien yang mencakup segmentasi audien dan tingkat persaingan yang ada. Analisis situasi ini terdiri dari:
1) Analisis peluang
Analisis yang cermat terhadap pasar audien akan memberikan peluang bagi setiap program untuk diterima para pendengar. Peluang pasar program adalah wilayah di mana terdapat kecenderungan permintaan terhadap program tertentu yang menguntungkan, suatu stasiun penyiaran biasanya mengidentifikasi peluang pasar dengan cara memerhatikan pasar audien secara cermat dan memadai jika terdapat kecenderungan kenaikan minat dan juga memerhatikan tingkat kompetisi program yang terdapat pada setiap segmen pasar atau audien.
2) Analisis kompetitif
Dalam mempersiapkan setrategi dan rencana program harus melakukan analisis secara cermat terhadap persaingan stasiun penyiaran dan persaingan program yang ada pada segmen pasar audien. Salah satu aspek penting dalam perencanaan strategi program adalah meneliti keuntungan kompetitif, yaitu semua hal khusus yang dimliki atau dilakukan stasiun penyiaran yang memeberikannya keunggulan dibandingkan kompetitor.
b.) Bauran program
Media penyiaran sudah barang tentu harus mempertimbangkan aspek pemasaran ketika merencanakan program siarannya karena program yang di produksi dengan biaya mahal bertujuan agar disukai audien. Salah satu konsep pemasaran penting yang harus dipahami penngelola media penyiaran adalah mengenai bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri atas empat variable penting, yaitu:
1) Product program, bahwa program adalah suatu produk yang ditawarkan kepada audien yang mencakup nama program dan kemasan program.
2) Price, yaitu harga suatu program yang mencakup biaya produksi program dan biaya yang akan dikenakan kepada pemasang iklan.
3) Place, yaitu distribusi program yang merupakan proses pengiriman program dari transmisi hingga diterima audien.
4) Promotion, yaitu proses bagaimana memeberi tahu audien mengenai adanya suatu program sehingga mereka tertarik untuk mendengarnya.
c.) Membuat perencanaan
Perencanaan siaran secara umum melahirkan kebijakan umum tentang bagaimana mengatur alokasi waktu dan materi siaran dalam sehari, seminggu, hingga setahun. Bagian program bertanggung jawab untk mendapatkan program serta menentukan waktu atau jam penyiaran program. Terdapat sejumlah hal yang harus diputuskan dalam perencanaan program yang mencakup dua hal, yaitu: keputusan mengenai target audien dan keputusan mengenai target pendapatan.
Target audien dalam perencanaan program difokuskan pada pemilihan format siaran dan program siaran yang dapat menarik dan memuaskan kebutuhan demografi audien. Target pendapatan menurut Peter Pringle dan rekan perencanaan program adalah pengembangan jangka pendek, menengah dan panjang yang memungkinkan stasiun penyiaran ntuk mendapatkan programnya dan keuangannya.
Irwin Starr dan Shelly Markoff, menyatak beberapa hal penting yang perlu diperhatikan setiap pengelola media penyiaran ketika membuat perencanaan program, yaitu:
1) Berfikir seperti pemirsa, pengelola media penyiaran berada dalam bisnis dengan dua klien yang berbeda, yaitu: pemirsa dan pemasang iklan.
2) Pengelola media penyiaran harus mampu meyakinkan pemasang iklan bahwa medianya sangatlah efektif untuk memasarkan suatu produk.
3) Pengelola media harus menganggap waktu siaran bernilai penting setiap detiknya dan harus menggunakan setiap detik itu dengan mendayagunakan kemampuan dalam menjangkau pemirsa.
4) Pengelola media penyiaran berkompetisi untuk merebut waktu orang lain untuk mau mendengarkan acara yang disuguhkan.
5) Pengelola media siaran lokal harus pula berfikir secara lokal.
B. Tahapan Persiapan
Persiapan adalah perlengkapan atau persediaan untuk sesuatu agar mampu melaksanakan perbuatan belajar dengan baik,anak perlu memiliki persiapan,baik itu kesiapan fisik,psikis,maupun persiapan yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu yang terkait dengan pengalaman belajar.[3]
Setelah melewati tahap perencanaan,yang mana seperti yang telah dijelaskan di atas, maka tahap selanjutnya adalah persiapan.
Pada tahap persiapan ini,semua tim harus mempersiapkan segala sesuatu yang butuhkan sebelum shooting atau proses pengambilan gambar berlangsung. Baik dari segi peralatan, operasional dilapangan, dan lain sebagainya. Namun tak lepas dari itu semua, terdapat dua hal penting yang harus dipersiapkan,yaitu Breakdown dan Shooting Script.
a.) Breakdown
Merupakan sebuah tabel kegiatan yang mana berisi tentang jadwal kegiatan shooting berlangsung dan lengkap dengan penanggung jawab, dan properti apa saja yang dibutuhkan, serta tanggal dan jam kegiatan dilaksanakan.
Breakdown ini berfungsi sebagai panduan untuk mempermudah setiap team memahami dan mengerti akan apa saja yang harus ia kerjakan dan ia persiapkan, sehingga dengan adanya breakdown ini pekerjaan akan lebih terarah dan berjalan rapi karena sudah ada susunan kegiatan yang sudah diatur.
b.) Shooting Script
Shoting script memiliki sedikit kesamaan dengan breakdown, hanya saja pada shooting script hanya berisi kumpulan dari setiap shine, yang telah dikelompokkan –kelompokkan berdasarkan lokasi shootingnya. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses pengambilan gambar sehingga tidak rumit dan berpindah-pindah.
Disamping itu, di dalam shooting script juga berisi tentang instruksi-instuksi angel/sudut pengambilan gambar, seperti long shoot, medium shoot, close up, penleft, penright dan lain-lain yang tentunya sudah disesuaikan dan diselaraskan dengan alur cerita /naskah.
C. Tahapan Produksi
Menurut Sofjan Assauri (2008:17) produksi adalah kegiatan yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output), tercakup semua aktivitas atau kegitan yang menghasilkan barang atau jasa, serta kegiatan-kegiatan lain yang mendukung atau menunjang usaha untuk menghasilkan produk tersebut yang berupa barang-barang atau jasa. [4]
Tahapan produksi menurut Gerrald Millerson terdiri dari tiga bagian yang biasa disebut dengan standard operation procedure (SOP),yaitu:
1) Pra-Produksi
Merupakan tahap perencanaan dan persiapan dari sebuah produksi, tahap ini meliputi:
a) Ide atau gagasan, yaitu penemuan atau pemilihan ide apakah menarik dan layak
dijadikan sebuah program. Kemudian dilanjutkan dengan riset dan pengembangan
gagasan tersebut.
b) Pembuatan naskah kasar serta treatment produksi dari hasil pengembangan gagasan dan
riset.
c) Perencanaan awal, tahap ini meliputi perencanaan interprestasi produksi (planning
meeting), stage desain, tata cahaya, tata suara, make up, wardrobe dan fasilitas teknik.
d) Pengadaan casting dan menentukan artis, kemudian blocking dan penyempurnaan
naskah.
e) Perencanaan teknis, tahap ini untuk menentukan peralatan yang dibutuhkan sesuai
konsep seperti pemilihan kamera. Perencanaan grafis, konstruksi produksi,
penyelesaian administrasi kontrak dan perijinan, budgeting serta pemantapan produksi.
f) Rehearsal script, yaitu naskah yang digunakan untuk persiapan ketika latihan, dalam
naskah ini sudah tercantum secara detil tentang setting, karakter, dialog dan adegan.
g) Pra-studio rehearsal, dimulai dengan briefing kru serta reading para pemain yang
dipimpin oleh sutradara atau pengarah acara. Pengarah acara mengarahkan pemain,
blocking, posisi, pengadeganan sesuai dengan treatment yang dibuat.
h) Run trough, dimana rehearsal studio dilakukan mulai dari blocking kamera, tata cahaya,
tata artistik dan pemain melakukan latihan hingga terbiasa dan nyaman di studio.
2) Produksi
Setelah perencanaan dan persiapan matang, maka pelaksanaan produksi dimulai. Pengarah acara memimpin jalannya produksi bekerjasama dengan kru dan artis yang terlibat. Masing-masing kru melaksanakan tugasnya seperti rehearsal yang telah dilakukan sebelumnya dan sesuai naskah maupun rundown yang ada.
Apabila program acara bukan live show maka semua shot dicatat oleh bagian pencatat dengan menyertakan timecode, isi adegan, dan tanda bagus atau tidak. Catatan ini nantinya akan berguna saat proses editing. Biasanya gambar hasil shooting dikontrol setiap akhir shooting hari itu juga untuk melihat apakah hasil pengambilan gambar sudah bagus. Apabila tidak maka adegan itu perlu diulang pengambilan gambarnya.
3) Paska-produksi
Merupakan tahap akhir dari sebuah produksi program acara televisi, setelah produksi lapangan maka materi masuk dalam pos editing. Tahap ini meliputi:
a) Editing
Proses penyusunan gambar menjadi sebuah cerita yang padu dan barkesinambungan sesuai konsep naskah. Dalam tahap editing ini yang pertama dilakukan adalah:
1) Editing offline
2) Editing online
3) Mixing
b) Preview
Sebelum program diprint untuk disiarkan maka dilakukan preview oleh produser untuk memastikannya program sudah benar-benar fix. Jika ternyata masih terjadi kesalahan maupun perlu dikurangi atau ditambah sesuatu maka dilakukan revisi kembali. Setelah revisi fix barulah print on tape dan siap tayang. Kaset atau Tape yang digunakan masing-masing stasiun televisi belum tentu sama ada yang menggunakan jenis pita Betacam, DVCPro, DVCam dan lainnya.
c) Tranmisi
Setelah semua urusan editing selesai selanjutnya masuk pada bagian tranmisi yaitu bagian on air penyiaran program.
Footnote:
[1]William H. Newman. 1963. Admnistrative Action. The tecnique of organization and management (second edition). London: Prentice Hall Inc, hal. 463
[2]John Friedmann. 1987. Planning in The Public Domain: From Knowledge to Action. New Jersey: Princton University Press.
[3]Suyono, dan Hariyanto, Op Cit, Hal. 126.
[4]Sofjan Assauri. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, hal. 17
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Friedmann, John. 1987. Planning in The Public Domain: From Knowledge to Action. New Jersey:
Princton University Press.
Morissan. 2011. Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Newman, William H. 1963. Admnistrative Action. The tecnique of organization and management
(second edition). London: Prentice Hall Inc.
Okee Good Readers itulah contoh Makalah Tahapan Proses Perencanaan Siaran dan Produksi, apakah produksi siaran televisi atau tv sama dengan radio? nanti kalau ada waktu kita bahas ya hehe.
Oiya kenapa ngga pake bab 1 dan bab 3 hmm karena mungkin latar belakang dan kesimpulan kita berbeda jadi bisa dianalisis sendiri ya hehe.
Semoga membantu~
Semoga membantu~
Comments
Post a Comment