Skip to main content

Makalah Pedagogik “Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran”


Assalaamu'alaikum Good Readers, kembali berjumpa dibulan yang penuh berkah yaitu dibulan suci Ramadhan.
Kesempatan kali ini saya ingin membagikan contoh makalah pedagogik mengenai prosedur pemilihan media pembelajaran.
Namun disini saya langsung masuk kebagian pembahasan dan kesimpulan saja dikarenakan bagian pendahuluan seperti latar belakang terhapus, tapi saya yakin kalian dapat membuat latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan berdasarkan poin-poin yang berada dibagian yang akan kalian baca ini.
Untuk Daftar Pustaka dan Footnote juga tersedia dibawah. Selamat membaca :) 

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Pengajaran
            Dalam pendidikan dan pengajaran, untuk mencapai tujuan agar terdapat efisiensi dan efektifitas, maka diperlukan suatu alat bantu yang dikenal dengan istilah “media belajar”.Secara etimologi, media berasal dari kata “medium” yang berarti perantara atau pengantar . media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan . Sedangkan menurut para ahli lain, menggunakan istilah media pembelajaran sebagai “teaching material” atau instruksional material , hal ini juga dijelaskan dalam bukunya Mufarrokah, Anissatul. yang berjudul “Strategi Belajar Mengajar” artinya identik dengan pengertian keperagaan yang berasal dari kata “raga”, yaitu suatu benda yang dapat diraba, dilihat, didengar dan yang dapat diamati melalui indera kita.[1]
Sedangkan dalam bukunya Muhammad Ali yang berjudul “Guru dalam proses belajar mengajar” dia menjelaskan bahwa media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (message), merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar.[2]
            Media yang dimaksud mencakup media cetak, objek nyata, visual, audio, audio-visual, video, multimedia, internet atau intranet. telah dijelaskan sebelumnya bahwa media pembelajaran itu diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (message), merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar.
Hal ini menggambarkan bahwa media pembelajaran meliputi semua bahan dan peralatan fisik yang digunakan pengajar untuk melaksanakan pembelajaran dan memfasilitasi presetasi peserta didik.
Pemilihan media dalam proses pembelajaran sejalan dengan tindakan seorang guru dalam menghadapi keanekaragaman kemampuan siswa dalam belajar, seorang guru memiliki banyak pilihan, di antaranya (Kauchak, 1998 : 9), yaitu :
1. Ciptakan rancangan kelas yang multidimensional, dan buat juga rancangan proses pembelajaran yang menggambarkan keragaman kemampuan belajar tersebut.
2. Buat rancangan waktu belajar yang fleksibel. Beri kelonggaran waktu bagi siswa dengan kemampuan rendah untuk bisa menyelesaikan tugas-tugasnya.
3. Kelompokkan siswa berdasarkan basis kemampuannya. Dengan cara ini bisa memungkinkan guru untuk mengajar sesuai basis kemampuan siswa-siswanya, dengan tanpa mengabaikan perlakuan terhadap kelompok lainnya.
4. Persiapkan strategi pembelajaran untuk kelompok yang lamban dengan strategi-strategi yang tidak saja akan mengantarkan mereka memahami tugas-tugasnya, tetapi juga akan mampu meningkatkan kemampuan belajar mereka.
5. Gunakan tutorial sebaya dan belajar bersama untu menambah kemampuan dan pengalaman mereka masing-masing, setidaknya dalam interaksi sosial.

B. Faktor –faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran
Pada tingkat yang menyeluruh dan umum, pemilihan media dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini:
1. Objektivitas
Unsur subjektivitas guru di dalam memilih media pengajaran harus dihindari. Artinya, guru tidak boleh memilih suatu media pengajaran atas kesenangan pribadi. Untuk menghindari hal ini, alangkah baiknya guru meminta pandangan atau saran dari teman sejawat atau melibatkan siswa di dalam memilih media pengajaran.

2. Program pengajaran
Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya maupun kedalamannya. Terkecuali jika program itu hanya di maksudkan untuk mengisi waktu senggang saja, daripada anak didik bermain tidak karuan.

3. Sasaran program
Sasaran program yang dimaksud adalah anak didik yang menerima informasi pengajaran melalui media pembelajaran. Pada tingkat usia tertentu dan dalam kondisi catertentu anak didik mempunyai kemampuan tertentu pula, baik cara berpikirnya, daya imajinasinya, kebutuhannya, maupun daya tahan dalam belajarnya. Untuk itu maka media yang akan digunakan harus dilihat kesesuaiannya dengan tingkat perkembangananak didik.

4. Situasi dan kondisi
Situasi dan kondisi yangdimaksud meliputi situasi dan kondisi sekolah serta situasi dan kondisi peserta didik yang akan mengikuti pelajaran.

5. Kualitas teknik
Dari segi teknik media pengajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat.

6. Efektifitas dan efisiensi penggunaan
Keefektifan berkenaan dengan hasil yang ingin dicapai, sedangkan efisiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut. Keefektifan dalam penggunaan media meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap optimal oleh anak didik. Sedangkan efisiensi meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin.
Dalam bukunya Ahmad Rohani yang berjudul “Media Instruksional Edukatif” juga dipaparkan, ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media instruksional edukatif, di antaranya:[3]
a. Relevasi pengadaan media instruksional edukatif
b. Kelayakan pengadaan media instruksional edukatif
c. Kemudahan pengadaan media instruksional edukatif

Berkaitan dengan pemilihan media beberapa ahli mengatakan: Untuk memilih atau menggunakan suatu media perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1. Biaya yang lebih murah, pada saat pembelian atau pun pemeliharaan
2. Kesesuaian media dengan metode
3. Kesesuaian media dengan karakteristik peserta didik
4. Pertimbangan praktis
5. Ketersediaan media tersebut.

Dalam lembaga pendidikan formal, berbagai media pendidikan dapat digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar, baik media jadi yang dibeli dari toko/pasar bebas maupun media yang dibuat sendiri, ataupun media yang disiapkan dan dikembangkan oleh sekolah sendiri. Dalam hal ini guru haruslah pandai dalam memilih media apa yang sesuai dan cocok digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Untuk itu beberapa faktor perlu diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menggunakan media, diantaranya :
1. Faktor tujuan
Media dipilih dan digunakan haruslah sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan/ dirumuskan
2. Faktor Efektifitas
Dari berbagai media yang ada, haruslah dipilih media yang paling efektif untuk digunakan dan paling tepat/sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan
3. Faktor kemampuan guru dan siswa
Media yang dipilih dan digunakan haruslah sesuai dengan kemampuan yang ada pada guru dan siswa, sesuai dengan pola belajar serta menarik perhatian

Dengan mempertimbangkan beberapa faktor-faktor diatas, maka kecil kemungkinannya seorang guru keliru dalam memilih dan menggunakan media, atau setidak-tidaknya dapat mengurangi kesalahan dalam memilih media yang akan digunakan. Disamping itu, akan memperjelas pula bahwa efektifitas tercapainya tujuan tidaklah tergantung pada mahal atau murahnya harga media tersebut. Ketepatan dalam memilih dan menggunakan media akan sangat berpengaruh terhadap pencapaiannya tujuan pengajaran
Jadi dasar pertimbangan untuk memilih suatu media sangatlah sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak. Mc. Connel (Sadiman,Arif S,2003:82) mengatakan bila media itu sesuai pakailah,”If The Medium Fits, Use It!”.[4]

C.    Prinsip-prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
Drs.Sudirman N(1991) membagi prinsip-prinsip pemilihan media pengajaran yang dibaginya ke dalam tiga kategori, sebagai berikut:
1. Tujuan pemilihan
Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas.

2. Karakteristik media pembelajaran
Setiap media pengajaran mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya. Seorang guru harus bisa memahami karakteristik dari berbagai jenis media pembelajaran yang bervariasi. Sedang apabila kurang memahami karakteristik media tersebut maka guru akan di hadapkan pada kesulitan yang akan menghambat proses pembelajaran.

3. Alternatif pilihan
Memilih merupakan proses pembuatan keputusan dari berbagai alternatif pilihan. Seorang guru harus bisa menentukan pilihan mengenai media mana yang akan digunakan apabila terdapat beberapa media yang dapat diperbandingkan.

D.     Kriteria dan pendekatan dalam pemilihan Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang  beraneka ragam jenisnya  tentunya tidak akan digunakan seluruhnya secara serentak dalam kegiatan pembelajaran, namun hanya beberapa saja. Untuk itu perlu di lakukan pemilihan media tersebut. Agar pemilihan media pembelajaran tersebut tepat, maka perlu dipertimbangkan faktor/kriteria-kriteria dan langkah-langkah pemilihan media. Kriteria yang perlu dipertimbangkan guru atau tenaga pendidik dalam  memilih media pembelajaran menurut Nana Sudjana (Sudjana,Nana. 1990:4-5) adalah sebagai berikut:[5]
1.        Ketepatannya dengan tujuan pengajaran. Artinya media pengajaran dipilih atas daasr tujuan-tujuan instruksional yang ditetapkan. Tujuan-tujuan  instruksional yang berisikan unsur pemahaman apliksi, analisis, sentesis lelah memungkinkan digunakannya media pengajaran
2.        Dukungan terhadap isi bahan pengajaran; artinya bahan pengajaran yang bersifat fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.
3.        Kemudahan memperoleh media; artinya media diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar. Media grafis umunya dapat dibuat guru tanpa biaya yang mahal, disamping sederhana dan praktis penggunaannya
4.        Keterampilan guru dalam menggunakannya; apa pun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pengajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar siswa dan lingkungannya. Adanya OHP, proyektor film, komputer dan alat-alat canggih lainnya, tidak mempunyai arti apa-apa bila guru tidak dapat menggunakannya dalam pengajaranuntuk mempertingggi kualitas pengajaran.
5.        Tersedia waktu untuk menggunakannya; sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.
6.        Sesuai dengan taraf berfikir siswa; memenuhi media untuk pendidikan dan  terkandung didalamnya dapat dipahami oleh para siswa. Menyajikan grafik yang berisi data dan angka atau propori dalam bentuk persen bagi siswa SD ke;as-kelas rendah tidak ada manfaatnya. Mungkin lebih tepat dalam bentuk gambar dan poster. Demikian juga diagram yang menjelaskan alur hubungan suatu konsep atau prinsip hanya bisa dilakukan bagi siswa yang telah memiliki kadar berfikir tinggi.

Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk memilih dan menentukan teknologi pembelajaran yang tepat yang dijelaskan dalam bukunya Drs. Muh. Safei, M.Si dalam bukunya “Teknologi Pembelajaran Berbasis TIK”, dan pertimbangan dalam memilih media antara lain sebagai berikut:[6]
1. Tujuan/Kolpetensi yang ingin dicapai
2. Materi pembelajaran
3. Karekteristik siswa
4. Fasilitas pendukung/Ketersediaan
5. Kemampuan guru
6. Karakteristik media
7. Biaya
8. Ketepatgunaan/praktis penggunaannya
9. Pengelompokkan sasaran
10. Kompatibelitas (sesuai dengan norma)
11. Ketersediaan
12. Mutu teknis
13. Artistik

Kriteria di atas sejalan dengan kriteria dalam menentukan pemilihan media pembelajaran itu sendiri.
Dengan kriteria pemilihan media di atas, guru dapat lebih menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu untuk mempermudah tugas-tugas sebagai pengajar. Kehadiran media dalam proses pengajaran juga jangan dipaksakan sehingga mempersulit tugas guru, tapi harus sebaliknya mempermudah guru dalam menjelaskan bahan pengajaran. Oleh sebab itu media bukan keharusan tetapi sebagai pelengkapjika dipandang perlu untuk mempertinggi kualitas belajar dan mengajar

E.    Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran yang Tepat
Agar kegiatan belajar-mengajar dapat berlangsung secara efektif dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, diperlukan adanya dukungan media pengajaran, baik itu media cetak, media elektronik, atau objek nyata (realita).
Secara umum prosedur pemilihan media pembelajaran ada enam langkah, yaitu:
a. Menentukan apakah pesan yang akan disampaikan itu merupakan tujuan pembelajaran atau hanya sekedar merupakan informasi atau hiburan.
b. Menetapkan apakah media itu di rancang untuk keperluan pembelajaran atau instruksional atau alat bantu mengajar (peraga).
c. Menetapkan apakah dalam usaha mendorong kegiatan belajar tersebut akan digunakan strategi afektif, kognitif atau psikomotorik.
d. Menetukan media yang sesuai dari kelompok media yang cocok untuk strategi yang di pilih dengan mempertimbangkan ketentuan atau criteria, kebijakan, fasilitas, kemampuan produksi dan biaya.
e. Mereview kembali kelemahan dan kelebihan media yang dipilih, bila perlu mengkaji kembali alternatif-alternatif yang ada.
f. Perencanaan pengembangan dan produksi media tersebut.
Prosedur pemilihan media sebagaimana yang dikemukakan oleh Arif S Sadiman ada tiga model yang dapat dijadikan prosedur dalam pemilihan media yang akan digunakan yaitu:[7]
1. Model flowchart, model ini menggunakan eliminasi dalam pengambilan keputusan pemilihan.
2. Model matrix, berupa penangguhan model pengambilan keputusan, pemilihan sampai seluruh kriteria pemilihannya diidentifikasi.
3. Model chek list, yang menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan.

Pemilihan media juga dijelaskan dalam oleh Tresna Sastra Wijaya “Pengembangan Program Pengajaran” dia mengatakan bahwa memilih media adalah sangat sulit, dengan alasan:[8]
1) Sumber media banyak sekali.
2) Tidak ada pedoman khusus untuk melakukan seleksi ini
3) Tidak banyak pengajar yang banyak berpengalaman dalam memilih media.
Anderson (Sadiman,Arif S,2003:86) melihat pemilihan media sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan intruksional. Untuk keperluan itu dia membagi media dalam sepuluh kelompok yaitu:[9]
a)        Media audio
b)        Media cetak
c)        Media cetak bersuara
d)       Media proyeksi (visual)
e)        Media proyeksi dengan suara
f)         Media visual bergerak
g)        Media audio visual gerak
h)        Objek
i)          Sumber manusia dan lingkungan
j)          Media komputer

  
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
            Pemilihan media pendidikan sangat penting dilakukan, karena dengan perkembangan zaman maka pembelajaran yang lebih menarik dapat dilaksanakan. Seorang pendidik harus mampu memilih dan menentukan jenis media apa yang tepat dapat pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disajikan. Ada beberapa poin penting yang menjadi pedoman agar pemilihan media pemblajaran tersebut berjalan sesuai rencana dan tepat sasaran. dikarenakan kegunaan media komunikasi dalam pembelajaran ada beberapa yang harus terpenuhi, di antaranya:
1. Memberikan pengetahuan tentang tujuan belajar
2. Memotivasi siswa
3. Menyajikan informasi
4. Merangsang diskusi
5. Mengarahkan kegiatan siswa
6. Melaksanakan latihan dan ulangan
7. Menguatkan belajar
8. Memberikan pengalaman simulasi

Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kegiatan proses sistem pembalajaran di antaranya adalah :
1. Faktor Guru
Guru merupakan komponen yang menentukan keberhasilan suatu sistem pembelajaran.Hal ini disebabkan guru adalah orang yang secara langsung berhadapan dengan siswa. Dalam sistem pembelajaran guru dapat berperan sebagai perencana (Planner) atau desainer (designer) pembelajaran, sebagai implementator, atau mungkin keduanya dan lain-lain. . “Di sinilah fungsi dalam pemilihan media”
2. Faktor siswa
Proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak sama di samping karakteristik lain yang melekat pada anak. “Di sinilah fungsi dalam pemilihan media”
3. Faktor Sarana dan prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung kelancaran proses pembelajaran, sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak lanngsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran. “Media pembelajaran termasuk di dalamnya”
4. Faktor lingkungan
Sekolah yang memiliki hubungan yang baik secara internal yang ditunjukkan oleh kerja sama antara guru, saling menghargai, saling membantu, sehingga terciptalah lingkungan belajar yang nyaman dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 2004. Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Mufarrokah, Anissatul. 2009. Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta: Teras
Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sadiman, Arief S. 2002. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Safei, Muh. 2013. Teknologi Pembelajaran Berbasis TIK, Makassar: Alauddin University
Press
Sudjana, Nana. 1990. Teori-teori Belajar Untuk Pengajaran. Bandung: Fakultas Ekonomi
UI.
Wijaya, Tresna Sastra. 1991. Pengembangan Program Pengajaran, Surabaya : Rineka Cipta

Footnote:

[1] Anissatul Mufarrokah. 2009. Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta: Teras.
[2] Muhammad Ali. 2004. Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
[3] Ahmad Rohani. 1997. Media Instruksional Edukatif, Jakarta: PT Rineka Cipta.
[4] Arief S. Sadiman. 2003. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, hal. 82
[5] Nana Sudjana. 1990. Teori-teori Belajar Untuk Pengajaran. Bandung: Fakultas Ekonomi UI, hal. 4-5
[6] Muh. Safei. 2013. Teknologi Pembelajaran Berbasis TIK, Makassar: Alauddin University
Press
[7] Arief S. Sadiman. 2002. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
[8] Tresna Sastra Wijaya. 1991. Pengembangan Program Pengajaran, Surabaya : Rineka Cipta
[9] Arief S. Sadiman. 2003. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan  
Pemanfaatannya, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, hal. 86

Itulah pembahasan mengenai makalah pedagogik "prosedur pemilihan media pembelajaran". Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat bagi yang membaca. Jika ada pendapat lain boleh dishare dikolom komen karena disini kita sama-sama belajar. Terimakasih dan semoga bermanfaat~

Comments

Popular posts from this blog

5 Contoh Teks Naskah Berita Yang Perlu Anda Ketahui

Halo Good Readers.. Kembali berjumpa lagi dengan saya, semoga kalian dalam keadaan sehat selalu yaa. Oke, kali ini saya akan memberikan contoh teks naskah berita televisi yang sudah saya himpun dari beberapa stasiun TV swasta. Teks naskah berita yang baik tentunya mengandung unsur 5W+1H didalamnya dong yaa dan ada kode etik jurnalistik dalam menyampaikan berita salah satunya yaitu cover both side yaitu perlakuan berimbang terhadap objek yang diberitakan dan kita harus bersifat netral. Namun, sebelum kebagian teks naskah berita ada beberapa istilah-istilah yang perlu saya kasih tau nih, yaitu: a. Lead/Teras berita adalah paragraf pertama dalam berita yang mengandung gambaran umum suatu berita. Teras Berita yang ideal adalah yang menggandung unsur 5W + 1 H. Unsur 5 W + 1 H adalah  What  (Apa),  Who  (Siapa),  Why  (Kenapa),  When  (Kapan),  Where  (Dimana) dan  How  (Bagaimana). Namun tidak ada urutan rumus yang pasti dalam menempatkan mana yang harus lebih dulu ditulis

Makalah Sifat Relasi Manusia dan Pengembangan Relasi dalam Komunikasi Antar Pribadi

Halo Good Readers, tak terasa kini berjumpa diakhir bulan April. Oke kali ini saya akan memberikan pembahasan mengenai  Sifat Relasi Manusia dan Pengembangan Relasi dalam Komunikasi Antar Pribadi . Sumber footnote dan daftar pustaka juga sudah tertera yaa. Langsung saja silakan baca dibawah ini ya :) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang       Pada dasarnya, relasi antar pribadi itu bersifat dinamis, sehingga bisa berubah dari tit i k harmonis ke titik konflik. K omunikasi memegang peran penting dalam membangun, mengembangkan, dan menjaga relasi antar pribadi.       Titik penting dalam relasi antar pribadi itu ada pada pemahaman . Komunikasi bisa membangun pemahaman, tetapi bisa juga sebaliknya membangun kesalahpahaman atau salah pengertian. Apabila komunikasi mampu membangun pemahaman, maka dalam relasi antarpribadi terbangun rasa percaya diri sehingga membawa pada keterbukaan dan akhirnya relasi yang intim. Kemampuan komunikasi dengan baik juga merupakan kemampuan yang

Cara mudah menggambar karakter di Anime Naruto "Kakashi Hatake"

Halo Good Readers and Good Sketchers. Lama tak jumpa nih, semoga kalian sehat selalu yaa. Oke, kali ini saya akan membagikan tutorial menggambar karakter di anime Naruto yang sudah tak asing lagi nih. Siapa? Ya, kita akan belajar menggambar gurunya Naruto yaitu Kakashi Hatake. Sebelum masuk ke bagian tutorial gambarnya, saya akan kasih sedikit gambaran sedikit. Siapa sih kakashi itu? Berikut sekilas tentang Kakashi Hatake. Kakashi hatake dicirikan punya mata yang sayu, rambut yang berwarna putih, mata kirinya ditutupi pelindung kepala Konoha, dan selalu membawa buku novel dewasa yang dibuat oleh Jiraiya. Dia adalah guru dari Naruto, Sakura, dan Sasuke atau biasa disebut Tim 7. Dia sendiri merupakan murid dari ayah Naruto yaitu Hokage ke-4 Minato Namikaze. Hal unik yang dimiliki Kakashi adalah mulut dan hidungnya yang tidak pernah diperlihatkan.  Ya mungkin sekarang kalian sudah ngga penasarankan dengan mukanya :D. Kelakuannya yang paling menjengkelkan bagi Naruto dan k